Perjalanan hidup seseorang kadang begitu tak terduga dan apa yang dilakoni seorang Amelia Hesty layak disebut 'ketiban pulung'. Bagaimana tidak, berangkat dari background musik pop dan R'n'B serta hanya mengandalkan pengalaman manggung di daerah ternyata membuat penyanyi dangdut kawakan Hamdan ATT tertarik untuk mengembangkan bakat menyanyi Amel - panggilan akrab Amelia Hesty - di Ibu kota."Saat itu aku mendapat tawaran show di kota Semarang bareng Artis dari Jakarta, aku ngga punya pikiran kalau bakal di gaet ama Ayah Hamdan yang juga mengisi acara di situ tuk menggeluti dunia dangdut sampai merilis album dangdut melayu segala", tutur dara kelahiran Pati Jawa Tengah, 14 april 1987 mengisahkan pertemuannya dengan Hamdan ATT yang ternyata menjadi kisah tersendiri bagi kehidupan Amel hingga memanggil seorang Hamdan dengan panggilan Ayah.
Rilisnya album perdana Amel yang bertitel CINTA memang setimpal dengan usaha kerasnya mendalami berbagai teknik vokal dangdut hanya dalam waktu 6 bulan.
"Amel emang punya kemampuan dan basic suara yang bagus. Terbukti saya tidak begitu sulit menemukan seorang produser untuk memproduksi materi album yang saya tawarkan," ungkap Hamdan ATT yang menyumbang banyak lagu di Album 'CINTA' ini.
"Aku inginnya seperti Elvy Sukaesih yang walau udah berumur tapi tetep bisa tampil bagus dengan suara yang masih cemerlang, dan harapan aku tuk album ini semoga bisa diterima oleh masyarakat pecinta musik dangdut", tutup Amel.
Tempat ini hanya ramai pada sore hingga malam hari, tepatnya dari pukul 17.00-22.00. Banyak pedagang yang menjajakan makanan di sini. Di samping makanan, ada pula beberapa permainan untuk anak-anak seperti mobil listrik, mandi bola, kereta, dan becak hias. Khusus pada malam minggu, lokasi alun-alun Simpang Lima tertutup untuk kendaraan roda empat karena lokasi ini telah sangat padat dengan kendaraan roda dua.
Lokasi rumah makan ini terletak di jalan Pemuda,Pati. Jika Anda berkendaraan dari arah Surabaya menuju Kudus, maka akan melewati rumah makan ini. Rumah makan ini cukup representatif bagi mereka yang bergolongan menengah ke atas, sebab harga makanan yang dijual di sini tergolong mahal. Rumah makan ini cukup luas dan dilengkapi dengan taman bermain untuk anak-anak.
Tempat makan yang satu ini berupa pusat jajan yang menawarkan beraneka ragam jenis makanan. Makanan yang dijual umumnya adalah nasi gandul sebagai makanan khas kota Pati. Meski demikian, tersedia makanan lain seperti bebek goreng, ayam bakar, gado-gado, dan lain sebagainya. Harga makanannya juga sangat terjangkau. Di samping itu, tempat parkir kendaraannya juga sangat luas.
pemancingan, kemudian –jika dapat ikan– bisa minta digoreng/dibakar oleh pengelola tempat pemancingan tsb. Dapat pula langsung membeli makanan dalam bentuk jadi. Umumnya, pengunjung lebih senang memancing ikannya sendiri, karena selain lebih puas makan dari ikan hasil pancingan sendiri, juga memberikan hiburan bagi para anggota keluarga yang turut serta.
